Wednesday, December 15, 2010

Lapis Surabaya

Lapis Surabaya itu kue khas Surabaya (baca: Suroboyo). Nah, kue itu bentuknya berlapis lapis, ada yang 2 lapis ada yang 3 lapis. Umumnya lapis Surabaya ini bertekstur lembut dan menggunakan telur banyak, jadi full ama protein, cocok bagi anak yang sedang dalam masa pertumbuhan :)

Lapis Surabaya atau nama kerennya itu spiku.. nah..udah tau? Itu bisa didapatkan secara online di jaman modern ini. Lapis Surabaya ini tidak mengandung bahan pengawet dan yang penting lagi adalah pembuatannya hanya berdasarkan pesanan, jadi fresh... anda pesan kami buat gitu deh slogannya.

Info detail soal itu bisa dilihat di website lapis surabaya, klik aja di sana. Nanti akan ada banyak sekali pilihan rasa dan harga. Selain itu untuk oleh-oleh khas Surabaya, lapis Surabaya bisa dibawa karena memiliki kemasan exclusive, coklat seperti namanya ... ChocoCake.

Ingat ! ingat ! kue kami fresh... anda pesan kami buat

Untuk ukuran terbaru : 24 x 24 bisa langsung contact kami.
Bila ingin mendapatkan rasa yang berbeda, bisa juga lho....

Monday, September 20, 2010

Rekomendasi website oleh-oleh khas Surabaya

Untuk mendapatkan oleh-oleh khas Surabaya, anda hanya perlu melihat-lihat dulu, mencoba simulasi pesanan, baru telp untuk pesan dibawa pulang oleh-oleh khas Surabaya-nya. Mudah kan? Oya...itu bisa diantar juga dengan pesanan diatas Rp 50.000, ada juga ongkos kirim gratis untuk nilai tertentu.

Oleh-oleh khas Surabaya yang spesial:
* Double ChocoCake Spiku
* Black Forest

Bagi yang sudah punya pasangan, anda bisa membawa oleh-oleh khas Surabaya yang romantis, yaitu Romantic Spiku...nah apa itu? Bisa lihat di sini deh... di website yang menjual oleh-oleh khas Surabaya.

Selamat berselancar deh

Wednesday, September 15, 2010

Untung Ada Tetangga Sebelah

Seorang suami yang baru saja dinas ke luar negeri selama setahun, sebut saja namanya Koko disambut dengan mesra oleh istrinya.
Tentu saja Koko sangat senang,
“Oh istriku sekian tahun aku tinggal pergi, tentunya engkau sangat kesepian…”
“Tentu saja Mas…”, sahut istrinya,
“Untunglah ada tetangga yang juga ditinggal pergi dinas, sehingga aku dapat berbagi rasa, pergi bersama-sama, nonton bersama-sama dsb, sehingga kepergian Mas tidak terlalu terasakan.”
“Oh syukurlah kalau begitu Dik, tapi tetangga yang mana itu Dik?”
“Itu lho Mas, yang sebelah kiri rumah kita, istrinya kan dinas juga keluar negeri…!”